Tuesday, February 19, 2013

Cara membaca apa yang tidak mereka tulis



Kali ini saya akan menulis sesuatu yg sedikit serius, ini bukan lelucon layaknya blog-blog sebelumnya. Kali saya akan berbagi sedikit pengalaman saya, pengalaman yang membuat saya menjadi jauh lebih baik.

Sebelumnya saya selalu berusaha terlihat pintar walaupun sebenarnya saya benar-benar bodoh terlebih dalam membangun sebuah hubungan, beberapa bulan lalu saya pernah memiliki sebuah hubungan yang cukup dramatis, hubungan yang terjalin selama 5 tahun lamanya.
Sebenarnya hati kecil saya mengatakan bahwa hubungan ini harus di akhiri, tapi saya tidak memiliki cukup keberanian untuk meninggalkan orang yg 5 tahun terakhir ada disisi saya, saya tidak bisa membayangkan bagaimana keadaan saya setelah meninggalkannya, belom lagi jika meninggalkannya adalah keputusan yg salah.

Awalnya saya merasa bahwa pasangan saya sangat mencintai saya, saya selalu berpikir bahwa perubahannya hanya sementara, mungkin dia sedang sibuk dengan pekerjaannya, mungkin dia sedang mengalami suatu masalah yg membutuhkan konsentrasi lebih, sehingga itu mempengaruhi hubungan kami. sampai ditahun kelima saya mendapati perubahan sikap yg telak dari pasangan saya, dan disini saya benar-benar berada di posisi yang benar-benar membuat saya hampir depresi.

Saya sadar saya tidak mungkin duduk diam dan menunggu sebuah keputusan,Sampai akhirnya saya menemukan sebuah buku yg berjudul “you lost him at hello” karya jess McCann yang membuka mata juga hati saya untuk segera mengambil sikap atas hubungan kami.

Saya sadar akan hubungan kami yg sudah tidak sehat lagi,saya sadar bahwa saya harus melakukan sesuatu. Hingga kemudian Saya mulai mencoba merealisasikan tentang apa yang penulis terapkan, karena sebagai wanita yg pintar saya tidak akan duduk diam dan menunggu sebuah keputusan.

Berikut beberapa prinsip yang saya terapkan:

Sikap Acuh Tak Acuh

sikap acuh tak acuh ini susah untuk di realisasikan karena adanya sikap membutuhkan, kebanyakan pria akan menganggap kita wanita yg lemah disaat kita menjadi orang yang membutuhkan, satu hal yg harus kalian tau sebelum kalian menggunak prinsip ini ( acuh tak acuh ).

Seorang pria memiliki sifat berburu jika anda memiliki rasa membutuhkan itu sama saja anda mematikan rasa berburu seorang pria. Karena mereka akan menganggap bahwa anda ada di genggamannya dan mereka tidak perlu memburu anda.

kemudian saya menerapkan prinsip tersebut kepada pasangan saya, biasanya mengirimkan pesan singkat adalah rutinitas yang saya lakukan setiap harinya, tapi bersikap biasanya membuat saya tidak akan menemukan jawaban dari semuanya. Alih-alih mengikuti sebuah kegiatan social saya berhenti menghubungi pasangan saya untuk beberapa waktu, saya tidak mengirimkan  satu pun pesan singkat kepadanya, saya berusaha untuk tidak membutuhkan dan memperdulikannya dengan harapan dia akan mengejar dan mencari keberadaan saya. Tapi sayangnya, dia sama sekali tidak melakukan itu

Efek Jones

Efek jones adalah  teori yg sudah sangat terbukti, pernahkah anda berfikir bahwa anda selalu menginnginkan apa yg dimiliki orang lain,ya!  ia perlu melihat orang lain menginginkan saya.

Aku menggunakan efek jones dengan mendatangkan orang lain sehingga dia beranggapan bahwa saya adalah barang berharga yg harus dia miliki, saya membiarkan pasangan saya memegang semua password jejaring social yg saya miliki agar dia bisa membaca semua pesan yg dikirim oleh orang-orang yg menginnginkan saya, tapi lagi-lagi sikap yg dia tunjukan adalah tidak mempedulikannya yg membuat saya berfikir  bahwa saya bukanlah orang yg layak untuk diperebutkan.

Rasa Urgensi

saya tau anda pasti pernah melihat di salah satu toko penjualan , yg memasang tulisan “hanya ada 5 emerland yang tersisa dan anda harus membeli  atau kesempatan anda akan hilang” begitulah kurang lebih.

Saya memberikan rasa urgensi terhadap hubungan kami, waktu saya sedang liburan semester selama satu bulan, saya memutuskan untuk mengirimkan pesan singkat kepada pasangan saya dan mengatakan bahwa “akhir minggu ini saya akan keluar kota, sepertinya saya akan menghabiskan liburan saya bersama ayah saya. Jika kamu ingin menemui saya. Saya hanya bisa kamu temui pada hari jumat karena sabtu pagi saya akan berlibur untuk 1 bulan” saya menciptakan rasa urgensi dalam hubungan saya, berharap dia akan segera menghubungi saya  dan segera menemui saya sebelum saya pergi untuk waktu yang lama, tapi saya menemukan jawaban yg sama dia sama sekali tidak berusaha menemui saya dan membiarkan saya pergi.

Saya mulai bisa membaca bahasa tubuhnya, ya, dia menunjukan bahwa dia mengatakan “kata tidak yg tak terucap” dia memang tidak mengatakan bahwa dia tidak lagi menginginkan saya, karena menurut seorang pria dia akan memilih terjun dari lantai 5 daripada harus menyakiti hati seorang wanita. Mungkin itu yg membuat dia tidak pernah mengatakan bahwa dia ingin meninggalkan saya.
Setelah melalui proses yg cukup panjang dan saya mulai menyadari bahwa berpisah adalalah jalan satu-satunya, bukan saya tidak mau memperjuangkan hubungan kami tapi saya sadar bahwa apa yg dia rasakan tidak bisa saya paksakan lagi.

Sampai pada suatu hari saya memberanikan diri untuk mengirimkan pesan singkat dan mengucapkan kan kata selamat tinggal, ya kata yg selama ini ingin dia dengar karena dia tidak punya keberanian lebih untuk mengungkapkan.

beberapa minggu setelah kami putus, saya mendengar dari teman baik saya bahwa mantan kekasih saya diam-diam menjalin hubungan dengan orang lain sambil tetap menemui saya waktu itu.
Saya bersyukur karena saya cepat menyadarinya dan segera mengambil tindakan, jika saat ini saat saya tidak melakukan apa pun mungkin penderitaan saya akan jauh lebih besar dari yg kemarin.

Sedikit tambahan, setelah beberapa bulan pasca putusnya hubungan kami saya mulai mencintai orang lain,oramg baru saya kenal beberapa bulan telah membuat saya benar-benar jatuh cinta. dia menjadi orang yg diam-diam saya cintai karena ego saya melarang saya untuk mengatakannya.
Saya juga menerapkan  SOU ( sense of urgency) terhadap hubungan kita ( walaupun saat itu kita hanya berteman) . Dimulai dengan mengatakan bahwa saya akan pergi meninggalkannya untuk orang lain dan berharap dia akan menahan kepergian saya, tapi saya justru mendapatkan "kata tidak yg tak terucap" ya, dia langsung melepaskan saya tanpa usaha yg keras.

saya tidak akan bertanya “apakah anda mencintai saya” karena itu sama saja saya menyerahkan diri saya, dan membiarkan dia memegang kendali terhadap hubungan kita. Yg saya lakukan hanya menerapkan strategi kemudian menerima jawabannya. karena saya sadar saya tidak akan membuang waktu dengan orang yg tidak benar-benar menginginkan saya.

Itu sepenggal kisah saya, jika anda mengalami perubahan terhadap pasangan anda bukan duduk diam dan menunggu keputusannya, tapi berdirilah dan lakukan apa yg bisa dijadikan pembuktian. Karena duduk menunggu tidak akan mengasilkan apa-apa.

1hal yg harus anda ingat,Anda punya hak penuh untuk bahagia, cepat atau lambat suatu kebahagian ditentukan oleh seberapa pintar anda menyikapinya ^____^

4 comments: